Tuesday, November 03, 2015

10 sifat Isteri Yang Mendatangkan Rezeki Pada Suami

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

10 sifat Isteri Yang Mendatangkan Rezeki Pada Suami|Banyak suami yang mungkin tidak tahu bahwa rezekinya -dengan izin Allah- mengalir lancar atas peran istri. Memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun bisa dijelaskan secara spiritual bahwa 10 sifat istri ini ‘membantu’ mendatangkan rezeki bagi suaminya.
1. Istri yang pandai bersyukur
Istri yang bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur. Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah, bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)
2. Istri yang tawakal kepada Allah
Di saat seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi rezekinya.

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Jika seorang istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja, dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.

3. Istri yang baik agamanya

Rasulullah menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara. Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.

فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Beruntung itu beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam itu sebenarnya berhutang pada istrinya.
4. Istri yang banyak beristighfar
Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan memperbanyak harta.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu”(QS. Nuh : 10-12)

5. Istri yang gemar silaturahim

Istri yang gemar menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya, sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki. Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
6. Istri yang suka bersedekah
Istri yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak Allah.
Jika istri diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya. Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menaf­kahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)
7. Istri yang bertaqwa
Orang yang bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq: 2-3)
8. Istri yang selalu mendoakan suaminya
Jika seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.
Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan mengabulkannya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“DanTuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60)
9. Istri yang gemar sh0lat dhuha
Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan 360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan menjami rezekinya sepanjang hari.

فِى الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ. قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ

“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab, “Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah. Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
10. Istri yang taat dan melayani suaminya
Salah satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya. Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib mentaatinya.
Apa hubungannya dengan rezeki? Ketika seorang istri taat kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang. Insya Allah rezekinya pun lebih lancar. [Tim WebMuslimah]


Inilah Cara Menunda Kematian

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

Di masa Nabi Daud as, ada seorang pemuda yang menjadi muridnya. Suatu ketika, Nabi Daud bersama pemuda itu di rumahnya, maka datanglah malaikat maut mengucapkan salam.

Malaikat itu memandang tajam pemuda tersebut. Nabi Daud berkata, "Engkau memandang pemuda ini dengan tajam?". "Ya, aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya tujuh hari lagi di tempat ini," jawab malaikat maut.

Mendengar hal itu, Nabi Daud as merasa iba kepada pemuda itu dan berkata, "Wahai pemuda, apakah engkau mempunyai istri?". Pemuda itu menjawab, "Saya belum menikah".

"Kalau begitu, pergilah engkau ke rumah si Fulan, katakan kepadanya, Nabi Daud meminta anda mengawinkan puterimu denganku. Lalu bawalah perempuan itu malam ini dan bawalah bekal yang engkau perlukan bersamanya. Setelah tujuh hari kembalilah kemari, temui aku di tempat ini," pesan Nabi Dawud.

Pemuda itupun pergi ke tempat yang diperintahkan Nabi Daud. Dinikahkanlah ia dengan puteri Bani Israel tersebut, dan tinggal bersama isterinya selama tujuh hari. Seminggu kemudian, ia menepati janjinya untuk menemui Nabi Daud. "Wahai pemuda, bagaimana keadaanmu?" tanya Nabi Daud as.

Pemuda itu menjawab, "Seumur hidup aku belum pernah merasakan nikmat dan kebahagiaan seperti yang kualami beberapa hari ini."




Nabi Daud memerintahkannya duduk di sampingnya, sambil menunggu kedatangan malaikat maut. Cukup lama menunggu, malaikat maut tak datang. "Pulanglah kepada keluargamu dan kembalilah ke sini untuk menemuiku seminggu lagi," pesan Nabi Daud.

Pemuda itu kembali kepada keluarganya. Seminggu kemudian kembali ke rumah Nabi Daud. Tetapi malaikat yang ditunggu tidak datang juga. Ia pulang kepada keluarganya, dan di pesan untuk kembali seminggu lagi. Begitulah seterusnya sampai beberapa minggu. Setelah beberapa minggu, malaikat maut pun datang. Nabi Daud pun berkata, "Bukankah engkau pernah mengatakan kepadaku bahwa engkau akan mencabut nyawa pemuda ini selama tujuh hari?" "Ya", jawab malaikat maut itu.

"Telah berlalu beberapa minggu, tetapi engkau beum juga mencabut nyawanya, mengapa?" tanya Nabi Daud. "Wahai Daud, sesungguhnya status pemuda itu telah berbeda, ia telah punya keluarga yang tanggung jawabnya. Allah swt merasa iba kepadanya, lalu Allah menunda ajalnya sampai tiga puluh tahun yang akan datang."

Kematian pasti datang, tetapi kapan waktunya? Tak ada yang tahu. Ia bisa datang kapan saja, dalam waktu dekat atau lama, usia muda atau tua. Karena itu kita tak bisa membatasi usia manusia. Manusia bisa saja wafat dalam usia beberapa hari pasca lahirnya, atau saat lahirnya, tetapi juga manusia bisa wafat ribuan tahun kemudian.

Ini berarti, kematian adalah ketentuan pasti, tetapi waktunya bukanlah suatu yang ditentukan kepastiannya. Tentang ini Alquran mengatakan, "Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan ajal (masa hidup tertentu) dan ada lagi ajal yang pasti (ajal musamma) di sisi-Nya" (Qs. Al-Anam : 2).

Untuk memahaminya, ingatlah yang disebut dengan hukum sebab-akibat. Yaitu, segala yang terjadi pasti ada sebabnya. Jika sebabnya sempurna dan terpenuhi, maka terjadilah akibatnya. Kematian adalah salah satu peristiwa di alam, maka tentu juga memiliki sebab-sebabnya. Karena itu, jika ada yang mati, kita pun bertanya penyebab kematiannya? Apakah karena sakit, kecelakaan, di bunuh, atau bunuh diri. Ribuan atau jutaan hal bisa menjadi sebab kematian seseorang. Kalau kita mengetahui sebab kematian dan menghindarinya, maka terhindar pula kita dari kematian segera.

Hal inilah yang dilakukan Sayidina Umar bin Khattab, ketika beliau diberitahukan bahwa disuatu daerah terkena wabah penyakit, maka dia memilih untuk tidak memasuki daerah itu. Seseorang berkata kepadanya, "bukankah hal itu sudah ditakdirkan Tuhan dan kita menghindarinya?" Maka Sayidina Umar menjawab, "Saya menghindar dari takdir Tuhan untuk memasuki takdir Tuhan yang lainnya." Jawaban Sayidina Umar ini menunjukkan pemahaman beliau atas prinsip sebab-akibat dalam takdir ilahi, termasuk takdir kematian.

Jadi, takdir kematian juga memiliki syarat atau sebabnya. Kalau syarat-syarat atau sebabnya belum terpenuhi maka kematian tidak akan menjemputnya, "Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (Q.S. Ali Imran : 145). Tapi, kalau semua syarat-syarat atau sebab-sebabnya telah terpenuhi, maka kematian pasti terjadi, tak bisa ditunda lagi, "Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) memajukan(nya)."(Q.S. Yunus : 49).

Sederhananya, ajal (kematian) memiliki potensi untuk mengalami penundaan karena adanya halangan yakni belum terpenuhi syarat atau sebabnya. Alquran menegaskan, "Allah menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul Kitb" (Q.S. al-Rad : 39). Sayidina Ali berkata, "Allah menciptakan ajal, lalu memanjangkan dan memendekkannya, memajukan dan menangguhkannya, dan menghantarkan pada kematian melalui sebab-sebab ajal itu."

Karena itulah, terdapat banyak riwayat yang menjelaskan bahwa usia bisa diperpanjang atau diperpendek. Artinya, ada perbuatan-perbuatan yang dapat memperpanjang usia, dan ada pula perbuatan-perbuatan yang memperpendek usia manusia.

Silaturrahmi, memperbanyak sedekah, menjaga kesucian, berbakti kepada orang tua, rajin berdoa, adalah di antara perbuatan-perbuatan yang dapat memperpanjang usia. Seperti anak muda dalam kisah Nabi Daud di atas, usianya diperpanjang hingga 30 tahun karena menyambungkan tali silturrahmi melalui pernikahan. Jadi, kalau mau bertambah usia, jangan lupa tips Nabi Daud di atas. []

Thursday, October 29, 2015

Doa Dimakbulkan Didepan Kaabah,Jamaah Haji Lumpuh Boleh Berjalan Semula

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”


Doa Dimakbulkan Didepan Kaabah,Jamaah Haji Lumpuh Boleh Berjalan Semula|Seorang jemaah haji tidak menyangka, impiannya untuk dapat berjalan semula akhirnya termakbul hasil berkat doanya di hadapan Kaabah.
Bercerita pengalaman uniknya itu, Fatimah Abd Latif, 60 berkata, dia menyedari kakinya boleh bergerak semula selepas bangun tidur dan mahu bersiap menunaikan solat Subuh di Masjid Nabawi.
“Kemudian, saya cuba bergerak tetapi hanya dapat bergerak tiga langkah sahaja. Bagaimanapun, saya cuba lagi bergerak dengan bantuan anak dan menantu untuk menunaikan solat Subuh di Masjid Nabawi.
“Alhamdulillah, syukur kepada Allah kerana setiap hari saya berdoa termasuk di hadapan Kaabah memohon supaya kaki kiri boleh bergerak dan sihat untuk menunaikan ibadah.
“Allah memakbulkan doa saya dan kami sekeluarga berasa terharu, sebak serta bersyukur atas nikmat ini,” katanya ketika ditemui pemberita di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA).
Sebelum ini, Fatimah disahkan mengidap angin ahmar yang mengakibatkan badannya lumpuh sebelah kiri sejak lima tahun lalu.
Difahamkan, ketika mula tiba di Madinah seterusnya bergerak ke Makkah dan menunaikan wukuf di Arafah, Fatimah antara jemaah haji yang memerlukan kerusi roda untuk bergerak.
Fatimah merupakan antara 455 jemaah haji yang tiba ke tanah air dari Madinah menerusi penerbangan pulang terakhir pesawat sewa khas Malaysia Airlines Berhad (MAB) MH8289, petang Rabu.
Hadir sama menyambut ketibaan jemaah haji ialah Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Seri Jamil Khir Baharom; Pengerusi Lembaga Tabung Haji (TH), Datuk Seri Abdul Azeez Abdul Rahim dan Pengarah Urusan Kumpulan dan Ketua Pegawai Eksekutif TH, Datuk Seri Ismee Ismail.
Sumber: Harian Metro

Wednesday, October 28, 2015

Suami Akan Dilaknat Allah Apabila Melakukan 7 Perkara Ini Pada isterinya

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

Suami Akan Dilaknat Allah Apabila Melakukan 7 Perkara Ini Pada isterinya|Tidak mau menafkahi, selalu berkata kasar dan memaki, menyakiti dengan pukulan sehingga mengakibatkan luka.
Duhai saudara seislam, ada beberapa hal yang bisa membuat seorang suami dianggap berbuat derhaka pada istri dan akan mendapatkan ganjarannya Dan laknat Allah, beberapa di antaranya sebagai berikut:
1.Menjadikan Istri Sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Dari Abu Bakrah, ia berkata: "Rasulullah saw.bersabda: 'tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita.' "(HR.Ahmad n0.19612 CD, Bukhari, Tirmidzi, dan Nasa'i)
Saat ini banyak suami yang malas bekerja dan menyandarkan kebutuhan hidupnya pada sang istri sehingga secara tak langsung menjadikan istri sebagai pemimpin rumah tangga.
Suami seperti ini tentu saja telah berbuat durhaka karena tak melaksanakan kewajibannya dan bahkan menyulitkan istrinya dengan keharusan menafkahi dirinya. Ia akan kehilangan martabat dan harga diri di hadapan manusia terlebih lagi di hadapan Allah.
2.Tidak memberi uang belanja/ nafkah
Dari 'Abdullah bin' Amr, ia berkata: "Rasulullah bersabda: 'seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya.'" (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani)
Terhadap suami yang seperti ini, istri dapat mengambil diam-diam harta suami untuk mencukupi kebutuhan hidup diri dan anaknya:
"Dari Asyah ra, bahwa Hindun binti Utbah pernah berkata: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah orang yang kikir dan tidak mau memberikan kepadaku belanja yang cukup untuk aku dan anakku, sehingga terpaksa aku mengambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya." Beliau besabda:' Ambillah sekadar cukup untuk dirimu dan anakmu dengan wajar. "(HR.Bukhari no.4945 CD, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Darimi)
3.Tidak melunaskan mahar pernikahan
Dari Maimun Al-Kurady, dari bapaknya, ia berkata: "saya mendengar nabi saw. (Bersabda): 'siapa saja laki laki yang menikahi seorang perempuan dengan mahar sedikit atau banyak, tetapi dalam hatinya berarti tidak akan menunaikan apa yang menjadi hak perempuan itu , berarti ia telah mengacuhkannya. Bila ia mati sebelum menunaikan hak perempuan itu, kelakpada hari kiamat ia akan bertemu dengan Allah sebagai orang yang fasiq ... '"(HR.Thabarani, Al-Mu; jamul, Ausath II / 237/1851 CD)
4.Mengabaikan kebutuhan seksual istri
Suami yang berjima hanya untuk memuaskan kebutuhannya saja dan tidak peduli pada istrinya, sesungguhnya juga telah berbuat kesalahan.
Dari anas ra, Nabi saw bersabda: "jika seseorang di antara kalian bersenggama dengan istrinya, hendaklah ia melakukannya dengan penuh kesungguhan. Selanjutnya, bila ia telah menyelesaikan kebutuhannya (mendapatkan kepuasan) sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, janganlah ia buru buru (mencabut kemaluannya) sampai istrinya menemukan kepuasan. "(HR.'Abdur Razzaq dan Abu Ya'la, Jami 'Kabir II / 19/1233 )
Rasullullah saw bersabda: "Janganlah sekali kali seseorang diantara kalian menyenggamai istrinya seperti seekor hewan bersenggama, tetapi harus ada pendahuluan diantara keduanya.'ada yang bertanya" apakah kemajuan itu? "Beliau bersabda:" Ciuman dan ucapan (romantis). "(HR Abu Syaikh)
5.Berjimak ketika istri haid atau melalui dubur
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: "'Umar (Ibnu Khaththa) datang kepada Rosulullah saw., Ia bertanya:' Ya rosullullah, saya telah binasa. ' Beliau bertanya: 'apa yang menyebabkan kamu binasa?' Ia menjawab: 'semalam saya telah membalik posisi istriku.'akan tetapi dia tidak menjawab sedikitpun, lalu turun ke Rosulullah saw ayat.'istri kalian adalah ladang bagi kalian, maka datangilah lading kalian dimana dan kapan saja kalian inginkan.' (Selanjutnya Beliau bersabda : 'Datangilah dari depan atau belakang, tetapi jauhilah dubur dan ketika haid.' "(HR Tarmidzi no.2906)
6.Menuduh istri berzina
"Dan orang orang yang menuduh istri mereka berzina, padahal mereka tidak memiliki saksi saksi selain diri mereka sendiri, maka kesaksian satu orang dari meeka adalah bersumpah empat Kalli dengan nama Allah bahwa sesungguhnya dia adalah termasuk orang orang yang benar (dalam tuduhannya) (7) dan kelima kalinya (ia mengucapkan) bahwa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ternyata ia tergolong orang orang yang berdusta. "(QS.An-Nuur (24): 6-7)
7.Memukul dan Memburuk burukkan istri di hadapan orang lain
Dari mu'awiyah Al-Qusrayiri, ia berkata: "saya pernah datang kepada Rosulullah saw. ' Ia berkata lagi: 'saya lalu bertanya:' Ya Rosulullah, apa saja yang engkau perintahkan (untuk kami perbuat) terhadap istri-istri kami? 'Beliau bersabda:' ... janganlah kalian memukul dan janganlah kalian memburuk burukkan mereka. '"(HR Abu Dawud no 1832) (ummi)

Manfaat Mandi Sebelum Subuh

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”


Manfaat Mandi Sebelum Subuh | Apa kebaikan mandi sebelum subuh? Kajian menunjukkan bahawa kandungan gas ozon lebih tinggi pada waktu pagi berbanding waktu-waktu lain. Gas ozon ini memang penting untuk kesihatan tubuh badan.
Jadi jika anda amalkan mandi sebelum waktu subuh, selain membersihkan diri, anda juga akan berasa segar dan dalam menikmati 6 manfaat yang dikongsikan di bawah ini.
Manfaat Mandi Sebelum Subuh:
1) Kulit lebih halus dan lembut – Untuk menikmati manfaat mandi sebelum subuh, anda digalakkan mandi dengan air sejuk dan bukan air panas. Air sejuk sebenarnya memberi lebih kebaikan kepada tubuh badan. Ia dapat mengurangkan kegelapan bawah mata (lingkaran gelap), menjadikan kuku lebih sihat dan pastinya kulit juga akan lebih lembut dan halus.
2) Melancarkan darah – Mandi sebelum subuh membantu melancarkan peredaran darah. Bila darah mengalir dengan lancar, badan akan berasa lebih sihat dan bertenaga. Malah anda tidak akan berasa letih sepanjang hari biarpun perlu melaksanakan pelbagai jenis aktiviti.
3) Mengurangkan risiko tekanan darah tinggi – kajian menunjukkan bahawa individu yang kerap mandi sebelum subuh menggunakan air sejuk dapat mengurangkan risiko menghidap penyakit darah tinggi. Malah pesakit darah tinggi juga digalakkan untuk mandi sebelum subuh secara kerap.
4) Meningkatkan Kesuburan – Mandi air sejuk sebelum subuh setiap hari dapat meningkatkan hormon testosteron untuk lelaki dan hormon estrogen untuk wanita.
5) Meningkatkan sel darah putih – Amalan mandi sebelum subuh juga dapat membantu meningkatkan sel darah putih yang membantu melawan penyakit dan virus dari menyerang tubuh badan. Individu yang kerap mandi sebelum subuh jarang diserang penyakit.
6) Mengurangkan tekanan – Selain membantu melancarkan darah, mandi sebelum subuh juga dapat membuatkan seseorang individu berasa lebih tenang. Jadi ia merupakan antara cara paling mujarab untuk merawat stress ataupun tekanan.

Wednesday, May 06, 2015

Pertabalan Sultan Perak Ke-35, Sultan Nazrin Muizzuddin Shah

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”


Istiadat pertabalan Sultan Perak dimulakan dengan Istiadat Meletak Kerja Pertabalan yang akan diadakan di kawasan Panca Persada, Istana Iskandariah Kuala Kangsar. Serentak dengan acara itu, sebanyak 17 das tembakan meriam dan paluan nobat akan diadakan.

Istiadat tabal adat iaitu istiadat pertabalan sebenar akan dijalankan pada Rabu 6 Mei 2015 di Istana Iskandariah Kuala Kangsar dengan dimulakan dengan Istiadat Kawalan Kehormatan.
Serentak dengan istiadat pertabalan di Balairong Seri Istana Iskandariah Kuala Kangsar, tembakan meriam 21 das akan dilakukan.

Istiadat pertabalan itu kemudiannya diikuti dengan lstiadat Tabal Pusaka dan lstiadat Bersiram Tabal yang bakal berlangsung pada malam 7 Mei.

Bermula hari Jumaat 8 Mei 2015, Sultan Nazrin akan mula menziarahi makam-makam Sultan-Sultan Perak terdahulu yang terletak di Kuala Kangsar, Ipoh, Gopeng, Sayong, Manong, Parit, Bota, Lambor Kanan, Pulau Tiga, Kampung Gajah, Kampung Pulau Juar, Pasir Salak, Kampung Bandar Baru, Kampung Teluk Memali, Teluk Intan.

Majlis tahlil, doa selamat dan kenduri arwah akan turut dijalankan.

Kemuncak istiadat pertabalan Sultan Perak ke-35 ialah Istiadat Menziarahi Beting Beras Basah bermula dari Jeti Bagan Datoh.

Istiadat ini dilakukan sebagai simbolik adat signifikan tempat pertama Sultan Muzaffar Shah I (Marhum Tanah Abang 1528-1549), Sultan Perak yang pertama, menjejakkan kaki ketika mula sampai di bumi Perak.

Istiadat pertabalan Sultan Perak ini diadakan selepas kali terakhir diadakan 30 tahun lepas pada 4 Disember 1985.

Wednesday, April 29, 2015

Kisah: Jenazah yang Diantar Oleh 70 Ribu Malaikat

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”




Pada zaman Rasuluullah saw, ada seorang sahabat bernama Sa’ad. Hari itu ia meninggal dunia.
Tidak seperti biasanya, Rasulullah begitu sibuk mengurusi jenazah orang ini. Tanpa serban dan alas kaki beliau mengangkat keranda, berlari kesana kemari untuk mengantarnya menuju liang kubur. Sesampainya di kuburan, beliau pun turun ke dalam dan menata serta membenahi liang itu.
Para sahabat terheran, kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau melakukan sesuatu yang tidak biasa. Tanpa surban dan alas kaki berlari ke kanan dan kiri untuk mengangkat keranda ini.”
Rasul menjawab, “Demi Allah, aku melihat Jibril dan para malaikat melakukan apa yang kulakukan.”
Sahabat itu bertanya lagi, “Kenapa sampai demikian wahai Rasulullah?”
“Orang ini selalu membaca Surat “Qul Huwallahu ahad” dalam keadaan duduk, berdiri dan berjalan. Dan tahukah engkau, ada 70 ribu malaikat yang hadir di pemakaman ini.”
Dari kejauhan, datanglah ibu dari jenazah ini. Melihat Rasulullah berada di dalam liang lahat, ia menjerit “Sungguh beruntung engkau wahai putraku Sa’ad. Kau pasti akan masuk surga.”
Ketika mendengar ibu ini, Rasul menegurnya, “Sebentar wahai ibu Sa’ad, janganlah engkau menentukan sesuatu mendahului Allah swt. Putramu ini sedang dihimpit di dalam kuburnya.”
“Kenapa wahai Rasulullah?” tanya sang ibu.
“Karena perangainya buruk didalam keluarganya.”
Bayangkan, setelah mendapat kemuliaan diantar oleh Rasulullah dan 70 ribu malaikat. Ternyata orang ini masih saja mendapat kesulitan dalam kuburnya disebabkan akhlak yang buruk kepada keluarganya.

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ -١٩-

“Dan bergaullah dengan mereka (istri) dengan cara yang baik.”
(An-Nisa’ 19)

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah yang paling baik bagi keluargaku.”
(Rasulullah saw)

لَايَكُنْ اَهْلُكَ اَشْقَى الْخَلْقِ بِكَ

“Jangan sampai keluargamu menjadi orang yang paling menderita karenamu.”
(Ali bin Abi tholib)


Thursday, November 21, 2013

Nur Salina Abdullah, 18, Mualaf Maut Didera

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”



KUAH - Seorang remaja mualaf yang koma dipercayai akibat didera disahkan meninggal dunia di Hospital Langkawi, jam 8.40 malam semalam.

Mangsa, Nur Salina Abdullah, 18, sebelum ini dimasukkan ke Unit Rawatan Rapi (ICU) Hospital Langkawi pada Ahad lalu selepas tidak sedarkan diri.

Ketua Bahagian Siasatan Jenayah Langkawi, Asisten Superintendan Mohd Shamsul Nawi berkata, ketika mendapatkan rawatan, doktor menemui pelbagai kesan lebam di keseluruhan bahagian tubuh mangsa.

Menurutnya, pihak hospital kemudiannya membuat laporan polis kerana kesan kecederaan yang dialami dipercayai akibat penderaan.

"Bertindak atas laporan yang dibuat, polis menahan reman pasangan suami isteri yang juga keluarga angkat mangsa.

"Berdasarkan siasatan awal, keluarga ini dikatakan berpindah ke Langkawi sejak setahun lalu dan mengusahakan perniagaan makanan,” katanya kepada Sinar Harian.

Mohd Shamsul berkata, sehingga jam 10 malam tadi, bedah siasat masih lagi dijalankan oleh pihak hospital.

“Pemeriksaan memerlukan masa untuk melihat pelbagai aspek yang menyebabkan kematian mangsa.

“Setelah selesai bedah siasat, pihak kami akan menghubungi Pejabat Agama Islam Daerah Langkawi untuk urusan pengebumian mangsa, ini adalah atas permintaan ayahnya yang mahukan yang terbaik bagi anaknya,” katanya.

Menurutnya, suspek yang ditahan reman adalah majikan kepada mangsa iaitu sepasang suami isteri dan dua orang turut ditahan iaitu anak mereka yang berumur 16 dan 21 tahun untuk membantu siasatan.

“Kes disiasat di bawah Seksyen 302 Kanun Keseksaan,” katanya.

Sementara itu, bapa mangsa, Nai Koi See, 42, menyerah kepada pihak berkuasa untuk menguruskan jenazah anaknya.

Katanya, kali terakhir dia bertemu anaknya itu dua tahun lalu ketika selesai mengambil peperiksaan Penilaian Menengah Rendah (PMR).

"Anak saya yang nama asalnya Nai Ah Nung (Nur Salina) tinggal bersama ibu saya sejak berumur enam tahun sehinggalah dia mengikut jiran kami ke Pulau Pangkor, Perak.

"Saya ada cuba menghubungi dia awal tahun ini untuk bertanya khabar menerusi telefon tetapi tidak berjawab,” katanya.

Koi See berkata, dia dimaklumkan anak bongsu daripada dua beradik itu memeluk agama Islam Januari lalu selepas tinggal bersama keluarga angkatnya kira-kira dua tahun.

Menurutnya, dia sering teringat kepada anaknya itu namun tidak menganggapnya sesuatu yang pelik dan tidak menyangka ia adalah petanda bakal kehilangan anaknya.

"Saya menerima segala kejadian ini dan menyerahkan kepada pihak berwajib untuk menguruskan jenazahnya secara Islam,” katanya.

Katanya, keluarganya cukup mengenali pasangan yang menjadi keluarga angkat anaknya itu dan tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Sumber - Sinar Harian Online

Khutbah Busuknya Seruan Perkauman (Membela Orang Kita Walaupun Salah)

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

 

Nasihat kepada pejuang yang berjuang di atas dasar bangsa, kaum dan kumpulan. Jauhkan dari sikap asabiyah dan perkauman yang disifatkan oleh Nabi Sallallahu 'alaihi wa sallam sebagai sesuatu yang busuk... Berjuanglah di atas menegakkan Islam. 



Thursday, November 14, 2013

Tiga Perkara Dusta Di Benarkan

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”































DARIPADA Ummi Kulsum binti ‘Uqbah bin Abu Mu’ait RA katanya: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda `bukanlah dianggap pendusta orang yang mendamaikan antara manusia untuk kebaikan atau mengatakan sesuatu yang baik’.” (riwayat Muttafaqun A’laih)
Terdapat tambahan dalam riwayat Muslim, Ummi Kulsum berkata: “Aku tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberi kelonggaran memperkatakan sesuatu yang dusta, dalam tiga keadaan, peperangan, mendamaikan antara manusia dan bicara suami kepada isterinya begitu juga bicara isteri kepada atau dengan suaminya, seperti katanya tidak ada orang yang lebih aku sayang daripadamu.”

* Islam tidak membenarkan umatnya berdusta kecuali perkara-perkara yang tertentu sahaja untuk maksud kebaikan.

* Antara perkara-perkara yang dibolehkan berdusta ialah untuk:

* Maslahah perang.

* Mendamaikan antara manusia yang bersengketa dengan menyampaikan kata yang baik daripada satu pihak yang lain walaupun sebenarnya kata-kata itu hanya direka.

* Menjaga hubungan antara suami dengan isteri.

* Petikan daripada koleksi Senarai Hadis dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim)

Sedia Laksana Hudud


“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

Antara tajuk utama Sinar Harian edisi Kelantan esok: "Sedia Laksana Hudud", "Waran Tangkap 'Tuhan Harun'". Dapatkan naskhah anda. 

Semoga bumi serambi Mekah berdaulatnya Hukum Hudud.. 
Amin...

Monday, November 11, 2013

HARI KEPUTERAAN SULTAN MUHAMMAD V

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”

Sembah Tahniah Kehadapan KDYMM Sultan Muhammad Ke-V sempena Hari Keputeraan Ke-44 : "Islam Dihayati, Raja Ditaati, Rakyat Dinaungi".. Semoga Allah Melindungi Tuanku Dunia & Akhirat

TALKIN KEMATIAN

“Dengan Nama Allah s.w.t. Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani”


"Sudah terputus segala kemewahan bagi kamu.. sudah terlepas segala kesedapan dunia bagi kamu.. kamu tinggalkan harta KEKAYAAN, PANGKAT, DARJAT, GELARAN, KEBESARAN & KEDUDUKAN yg engkau banggakan di dunia.. sesungguhnya sudah terpisah segala pekerjaan dan amalan dunia melainkan 3 perkara yg kau bawa utk mengadap Allah Azza wa Jalla.. 

Sedekah jariah yg kuberikan dgn ikhlas hati semata2 kerana Allah. Ilmu munafaat yg kau amalkan di dunia DAN anak yg soleh mendoakan bagi kamu.."